Jumat, 16 Desember 2016

Tugas 11 Perkembangan Peserta Didik (29 November 2016)

Tugas 11 Perkembangan Peserta Didik (29 November 2016)


KREATIVITAS
Pengertian kreativitas menurut para ahli, dintaranya:
a. Utami Munandar (1995 : 25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
b. Imam Musbikin (2006 : 6) kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab.
c. Mangunhardjana (1986 : 11) adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna (useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak.
d. Sternberg (1988), kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.
e. Baron (1969) yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru.
f. Supriyadi dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005 : 15) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diverensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan.
g. Clark Moustakis (1967), ahli psikologi humanistic menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.
h. Rhodes, umumnya kreativitas didefinisikan sebagai Person, Process, Press, Product. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.
i. Hulbeck (1945), “ Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”. Dimana tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.
j. Haefele (1962), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna social.
k. Torrance (1988), kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.

Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada suatu kegiatan.


Sumber:
http://sharahhanifah.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-kreativitas-dan-teori.html

Tugas 10 Profesi Kependidikan (30 November 2016)

Tugas 10 Profesi Kependidikan (30 November 2016)


Sertifikasi Guru

1. Definisi Sertifikasi Guru

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional (UU RI No 14 Tahun 2005 dalam Depdiknas, 2004).
Menurut Mulyasa (2007), Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.

2.  Dasar Hukum Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan mutu layanan dan hasil pendidikan di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut (Samani, 2007):
a.      Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

b.      Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

c.      Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

d.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
e.      Fatwa/Pendapat Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor I.UM.01.02-253.
f.    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. 

3. Tujuan Sertifikasi Guru

Menurut Jalal (2007), sertifikasi guru memiliki beberapa tujuan diantaranya

adalah sebagai berikut:

1.   Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
2.      Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan

3.      Meningkatkan martabat guru

4.      Meningkatkan profesionalitas guru


anf      4. Manfaat Sertifikasi Guru

Menurut Fajar (2006), manfaat uji sertifikasi guru adalah sebagai berikut:

1.   Melindungi profesi guru dari praktik-praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri.

2.      Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional yang akan dapat menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia di negeri ini.
3.   Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan.
4.    Menjaga lembaga penyelenggaran pendidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku.
5.  Memperoleh tunjangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan guru.



Sumber:
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23335/4/Chapter%20II.pdf

Tugas 10 Perkembangan Peserta Didik (22 November 2016)

Tugas 10 Perkembangan Peserta Didik (22 November 2016)


      A.    DAM Test (Draw a Man Test)
DAM Test adalah untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja. Panitia akan membagikan kertas HVS kosong, dan meminta Anda untuk menggambar manusia apa aja, jika dia seorang Pria atau Wanita, dan postur gambar tersebut harus lengkap/sempurna dari Atas sampai Bawah. Setelah Anda menyelesaikan gambar tersebut, Panitia akan meminta gambar tersebut sebagai berikut ;
1. Berikan Nama orang tsb
2. Usia/Umur
3. Pekerjaan/Profesi
4. Sifat Positif
5. Sifat Negatif





                       

  







       B  .     DAP (Draw a Person test)
Tes Menggambar Orang (Tes DAP = Tes Draw A Person) pertama kali dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Sekarang tes ini lebih dikenal dengan istilah “Goodenough Draw a Man Test”. Tetapi Dr. Dale B. Harris menyempurnakan dan mengembangkan tes ini pada tahun 1963 yang kemudian diberi nama “Goodenough-Harris Drawing Test”. dan akhirnya tes ini dikenal dengan istilah DAP (Draw A Person Test).
DAP atau Draw a Person adalah salah satu jenis psikotes menggambar. Tes ini mudah diinterpretasikan dan banyak digunakan di berbagai negara karena tidak ada hambatan bahasa, hambatan budaya dan komunikasi antara penguji dan peserta tes. Biasannya, DAP digunakan dalam berbagai tujuan sehingga bersifat universal.
Tujuan Dalam Tes DAP ini diantaranya untuk melihat kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini termasuk golongan Tes Psikologi grafis. Adapun yang termasuk dalam kategori Tes Psikologi grafis lainnya adalah Tes Wartegg, dan Tes Menggambar Pohon. Pada dua tes ini, figur yang digambar diberikan penilaian kuantitatif, misalnya kepala diperoleh nilai : 1; mata diberi nilai 1; ada pupil diberi nilai 1 dan seterusnya sehingga diperoleh skor total. Skor total ini masih diolah lebih lanjut sehingga akhirnya memunculkan nilai IQ.
Di Indonesia, tes ini banyak digunakan untuk perekrutan pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan lembaga lainnya. Dalam pengerjaan tes ini, bisa dilakukan secara kelompok atau individual. Tes kelompok biasanya digunakan dalam perekrerutan pegawai yang berjumlah banyak (misalnya perekrutan pegawai PNS), sementara, tes individual digunakan untuk perekrutan pegawai dengan kualifikasi tertentu dan kuantitas sangat terbatas. Anda sebagai peserta tes akan diminta oleh pengawas untuk menggambar tiga orang pada tiga lembar terpisah yaitu gambar laki-laki, gambar perempuan dan gambar Anda sendiri. Tapi, jika Anda dites dalam sebuah kelompok, Anda hanya akan diminta untuk menggambar satu orang. Usahakan sesuai dengan jenis kelamin Anda sendiri. Identitas diri ditulis pada bagian belakang kertas supaya bidang gambar tetap bersih. Tapi tergantung pada permintaan pengawas. Intinya dengarkan setiap petunjuk dari pengawas.
Dalam tes kelompok peserta hanya diminta menggambar satu orang saja untuk menghemat waktu. Waktu yang diberikan pengawas biasanya berkisar antara 10 sampai 15 menit.
1. Apa yang Anda gambar menunjukkan pribadi Anda
Karena gambar tersebut menunjukkan pribadi Anda, maka gambarlah orang sesuai jenis kelamin Anda. Jika Anda seorang wanita, gambarlah seorang wanita. Jika Anda pria, maka gambarlah seorang pria. Selain itu, ekspresi dan aktivitas juga menunjukkan Anda orang seperti apa. Usahakan menggambar orang dengan ekspresi bahagia atau tersenyum dan juga giat melakukan sebuah aktivitas.

2. Tentukan profesi
Profesi orang yang Anda gambar harus jelas. Hal tersebut bisa ditunjukkan melalui aktivitas, lingkungan, maupun detail pakaian dan aksesoris maupun peralatan yang digunakan. Berikut ini beberapa contoh orang dengan profesi yang jelas:
a. Dokter sedang memeriksa pasien
b. PNS sedang memimpin rapat/ berpresentasi
c. Karyawan swasta bekerja di depan komputer
d. Atlit sedang berlari

3. Gambarlah orang yang sedang beraktivitas
Dengan menggambar orang yang sedang beraktivitas akan menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang giat dan pekerja keras. Aktivitas harus detail dan jangan setengah-setengah. Maksud setengah-setengah di sini adalah Anda menggambar seorang sedang berdiri dan membuka tangan, namun tak jelas apa yang dia lakukan. Jika Anda ingin menggambar orang yang sedang berpresentasi, berikan fitur-fitur pendukung, misal papan presentasi, laptop, LCD, dan beri judul gambar.

4. Perhatikan detail pakaian dan atribut profesi yang menunjukkan karakteristik profesi
Atribut profesi, misalnya:
a. dokter : memakai stetoskop, baju lab putih
b. atlit : memakai sepatu sket, pakaian olahraga
Untuk wanita, jangan menggambar aksesoris perhiasan yang berlebihan karena akan menunjukkan bahwa Anda orang yang matrialistis. Usahakan jika Anda ingin menggambar aksesoris, gambarlah jam tangan dan sabuk karena kedua aksesoris tersebut menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang berdisiplin.

5. Perhatikan proporsi tangan, kaki, badan, kepala
Ketika saya menggambar, saya menggunakan ruas buku sebagai patokan: satu ruas untuk kepala, seperempat ruas untuk leher, dua setengah ruas untuk tubuh, 4-5 ruas untuk kaki, dan 3 1/2 ruas untuk tangan.

6. Gambarlah orang dengan ukuran dan proporsi yang wajar
Jangan menggambar orang terlalu besar atau terlalu kecil. Ukuran terlalu besar menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang dominan, sementara ukuran terlalu kecil menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang kurang percaya diri.

7. Menempatkan orang di tengah-tengah kertas
Jangan gambar orang terlalu condong ke kiri atau ke kanan. Untuk mengakali hal tersebut, Anda dapat membuat garis vertikal yang sangat tipis sebagai pembagi kertas saat sebelum menggambar. Garis ini yang akan Anda jadikan acuan dalam menggambar orang agar simetris dan letaknya tepat di tengah kertas.
8. Gambarlah setiap detail wajah
Detail wajah yang harus Anda perhatikan antara lain:
a. telinga
b. rambut
c. mulut
d. hidung
e. dagu
Namun, jangan memberikan garis penekanan yang berlebihan pada wajah karena penekanan berlebihan pada wajah akan menunjukkan bahwa Anda orang yang tidak percaya diri dengan wajah Anda. Beri garis yang wajar tapi tetap memberikan sentuhan ekspresi yang menyenangkan.

9. Berikan tekanan pada garis leher
Hal ini untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki kemauan yang tinggi.

10. Buatlah bahu yang proporsional
Bahu yang terlalu besar, kecil, atau besar sebelah menunjukkan bahwa Anda tidak percaya diri dengan tubuh Anda.

11. Gambarlah tangan dengan aksen terbuka dan terlihat detail dari jari tangan
Tangan yang tersembunyi di belakang tubuh atau saku celana, menunjukkan bahwa Anda orang yang memiliki gangguan hubungan sosial. Sementara, tangan yang terbuka menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang mudah bekerja sama serta fleksibel. Hal ini bukan berarti Anda menyembunyikan bahwa Anda adalah orang yang introvert atau tidak mudah percaya. Banyak tipe orang introvert yang masih mudah diajak bekerja sama. Tipe orang yang mudah diajak bekerja sama inilah yang sangat dibutuhkan perusahaan.

12. Buatlah penekanan pada tumit
Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang fleksibel.

13. Memberikan bayangan
Hal ini sering dilupakan oleh para peserta tes. Jangan lupa memberikan bayangan pada orang dan lingkungan. Tidak mungkin kan seorang manusia tidak memiliki bayangan? :)

14. Buatlah lingkungan yang sesuai dengan profesi orang yang digambar
Jangan lupa menggambar lingkungan pendukung untuk menunjukkan dan memperkuat aksen bahwa orang yang Anda gambar memang sedang bekerja serta memperjelas aktivitas apa yang sedang dilakukan.
Lingkungan tersebut sederhana saja, misalnya jika Anda menggambar seorang petani, jangan lupa gambar padinya juga. Jika Anda menggambar seorang dokter, jangan lupa menggambar ranjang pasien.








        

  








      C.    HTP (House Tree Person Test)
Psikotest gambar HTP dikembangkan oleh John Buck pada tahun 1948. Dalam tes ini seorang peserta disuruh menggambar sebuah rumah, pohon dan manusia. Kemudia, hasil dari masing-masing gambar dievaluasi dari berbagai aspek untuk menilai karakter peserta tes.
Berikut aspek penilaian pada Psikotes  gambar HTP :
  1. Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang samar menunjukkan ego yang lemah, namun jika terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan.
  2. Atap rumah mewakili fantasi . Jika seorang peserta tes terlalu memperhatikan atap dalam menggambar rumah maka ia terlalu memperhatikan fantasi dalam kehidupan nyata.
  3. Pintu dan jendela mewakili interaksi atau keterbukaan dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Jika pada tes, peserta menggambar gordin atau penutup jendela lain maka dapat diartikan orang tersebut kurang terbuka dalam interaksi dengan orang lain.
  4. Tanah tempat landasan atau pondasi rumah menunjukkan penerimaan terhadap realita yang ada. Jika peserta tes menggambar rumah sekaligus ada tanah tempat rumah berpijak maka bisa diartikan orang tersebut bisa menerima realita kehidupannya dengan baik.
       D.    Draw a Family Test
Gambar gambar teknik diagnostik proyektif di mana seorang individu diinstruksikan untuk menarik orang, obyek atau situasi, sehingga fungsi kognitif, interpersonal, atau psikologis dapat dinilai. The Kinetic Keluarga Drawing, yang dikembangkan pada tahun 1970 oleh Burns dan Kaufman, membutuhkan tes-taker untuk menggambar seluruh keluarga nya. Anak-anak diminta untuk menggambar keluarga mereka, termasuk diri mereka sendiri, "melakukan sesuatu." Gambar ini dimaksudkan untuk memperoleh sikap anak terhadap keluarganya dan dinamika keluarga secara keseluruhan. The KFD kadang-kadang ditafsirkan sebagai bagian dari evaluasi pelecehan anak.
Interpretasi dari semua tes proyektif harus dilakukan dengan hati-hati, dan keterbatasan tes proyektif harus dipertimbangkan. Ini umumnya merupakan ide yang baik untuk menggunakan tes proyektif sebagai bagian dari baterai tes secara keseluruhan. Ada dukungan profesional sedikit untuk penggunaan angka gambar, sehingga contoh yang mengikuti harus ditafsirkan dengan hati-hati. Secara khusus, dalam situasi forensik, penggunaan KFD dan tes proyektif lainnya mungkin tidak etis atau ilegal tergantung pada yurisdiksi.



Sumber: